Rabu, 24 Maret 2010

SUTTA-NIPATA

SUTTA-NIPATA
(Sumber: Sutta-Nipata
Alih Bahasa Pali ke Bahasa Inggris : H.Saddatissa
Alih Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia : Dra. Lanny Anggawati & Dra. Wena Cintiawati,
Diterbitkan Oleh : Vihara Bodhivamsa (Dibawah Yayasan Mendut cabang Klaten)
Jl. Mayor Kusmanto, Klaten 57415, 1999)
PENDAHULUAN
Kitab Suci dari tradisi Buddhis Theravada (tradisi yang dominan di Asia Tenggara dan banyak dikenal di dunia Barat), secara umum dikenal sebagai Kitab Suci Pali. Kitab ini dibagi menjadi tiga bagian utama: Vinaya (peraturan disiplin dan prosedur yang mengatur perilaku dan kehidupan para bhikkhu sehari-hari), Sutta (khotbah-khotbah Sang Buddha atau khotbah para bhikkhu yang merupakan siswa-siswa terkemuka Sang Buddha, yang ditujukan kepada para bhikkhu dan umat awam), serta Abhidhamma (uraian psikologis tingkat tinggi yang umumnya diakui sebagai kitab yang ditulis setelah zaman Sang Buddha, sekitar tahun 560 - 480 S.M.). Semua teks disampaikan secara lisan dan baru dituliskan pada daun ola di zaman Sri Lanka modern (dahulu Ceylon) pada abad pertama S.M.
Kumpulan sutta dibagi lagi menjadi lima bagian:
1. Digha Nikaya -- yang berisikan khotbah-khotbah naratif utama yang panjang;
2. Majjhima Nikaya -- khotbah-khotbah yang tidak begitu panjang, namun dianggap paling penting dilihat dari sudut penerapan praktis Dhamma (atau Doktrin/Ajaran Sang Buddha);
3. Samyutta Nikaya -- uraian Dhamma secara terperinci, yang diatur menurut pokok masalah;
4. Anguttara Nikaya -- ringkasan khotbah-khotbah naratif, yang membabarkan Dhamma sesuai urutan angka;
5. Khuddaka Nikaya-- yang mencakup 15 buku, termasuk Dhammapada yang sangat terkenal (ada lebih dari 30 terjemahannya dalam bahasa Inggris), serta Sutta-Nipata (salah satu dari yang paling berpengaruh dan penting).
Terjemahan dari bahasa Pali (bahasa umum yang serumpun dengan bahasa Prakrit yang dianggap digunakan oleh Sang Buddha) sebagai tandingan bahasa Sanskerta (bahasa yang dahulu hanya digunakan oleh para brahmana di India) sudah dibuat dalam bahasa daerah di India dan Asia Tenggara. Dalam 150 tahun terakhir ini, juga ada terjemahan dalam bahasa-bahasa Eropa dan Jepang. Tetapi baru dalam bahasa Inggris saja Kitab Suci Tripitaka terwakili hampir secara keseluruhan, terutama berkat usaha Pali Text Society (berdiri tahun 1881), yang dewasa ini sedang mengusahakan terjemahan lengkap Kitab-kitab Komentar tradisional.
Walaupun demikian, belum ada terjemahan Sutta-Nipata dalam bahasa Inggris yang jelas dan lengkap. Beberapa studi analitis telah dilakukan oleh para sarjana bahasa Pali, yang dengan cermat telah memeriksa ciri-ciri historis dan linguistik teks Pali itu serta tempatnya di dalam Kitab Suci Canon.
Dari penelitian-penelitian itu kita dapat mengamati empat tahap perkembangan sastra:
Tahap Pertapa (filsafat)
Tahap Monastik (disiplin)
Tahap Moralistik (keagamaan)
Tahap 'Legenda' (komentar)
Tahap pertama, yang terdapat pada strata tertua Sutta-Nipata (yaitu I 3, IV dan V), diwakili oleh Sang Buddha dan para pengikutnya 'yang tak-berumah' yang menjalani kehidupan pertapa. Ajarannya sangat keras dan membutuhkan pengendalian diri agar mantap ke tujuan, serta usaha yang memuncak dalam kebebasan total dari penderitaan kehidupan duniawi yang tidak memuaskan ini --yaitu keadaan mental Nibbana (Nirvana)-- yang dapat dicapai (baik dahulu maupun sekarang) di sini dan kini. Kesederhanaan dan pengendalian diri dipuji; nafsu, prasangka dan keinginan jahat dicela; tradisionalisme dihindari dan dipandang rendah; peraturan-peraturan yang kaku dianggap sebagai belenggu, sebagai penghalang untuk pembebasan pribadi dari jiwa yang merupakan ciri khas Pembebasan yang kekal.
Teks khusus yang dibahas ini menggabungkan berbagai macam ciri yang menciptakan daya tarik langgeng yang lebih luas, dibandingkan dengan yang sekarang ada: analisa motivasi psikologis yang memberikan pandangan modern yang, menyegarkan mengenai sifat manusia; penekanan pentingnya ketidakterikatan mental pada gangguan kehidupan; filsafat dengan orientasi empiris yang tunduk pada realisasi yang dapat dibuktikan; doktrin-doktrin mendasar Dhamma yang disajikan dalam bentuk yang tidak sistematis dan tidak bersifat skolastik; pembabaran yang berdasar rasio untuk menuju kehidupan yang etis dan seimbang; sketsa biografis dari Light of Asia dan keterangan ringkas tentang kehidupan sehari-hari di India kuno. Semua ciri ini dirangkum dalam bentuk dialog, prosa naratif atau puisi puja, tanpa adanya penonjolan keilmuan, peraturan dan ketentuan yang menjengkelkan, atau rumusan klise yang diulang-ulang, yang terdapat di tahap-tahap Kitab Suci Pali selanjutnya.
Seluruh teks mengungkapkan suasana yang tidak dikungkung oleh peraturan-peraturan yang membatasi, dengan penekanan pada usaha positif menuju tujuan yang diinginkan yaitu: pembebasan spiritual dan ketidakterikatan. Dengan seruan langsung terhadap usaha individu dan penemuan-diri -- yang berlawanan dengan bujukan-bujukan populer dan komersial yang ada sekarang ini -- karya terus terang ini bersifat mendidik dan memiliki relevansi khusus dewasa ini, kala generasi baru sedang mencari jalan praktis menuju kehidupan yang bermakna.
Nomor dalam kurung di sebelah kanan setiap puisi sesuai dengan nomor urut bait sebagaimana terdapat di dalam teks aslinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar